Kapaljudi.com - Negara Jepang merupakan salah satu negara maju yang memiliki penduduk yang sebagian besar sangat kreatif. Berbagai penemuan baru berada di Jepang namun hal ini tidak membuat masyarakat jepang merasakan keberhasilan.
Ada beberapa masyarakat Jepang yang malah merasa susah untuk mencari tempat tinggal di kota-kota besar, karena harganya yang juga terbilang sangat mahal.
Hal ini dirasakan sendiri oleh Fumiya, seorang pria yang sudah hampir setahun menghabiskan waktu malamnya dengan tidur di bilik warnet. Pria ini awalnya tinggal di apartemen mewah, namun setelah ia berhenti dari pekerjaannya yang berpenghasilan sebulan sekitar Rp. 24 juta ini, ia memilih warnet untuk dijadikan tempat beristirahatnya selama 12 jam karena harganya yang terjangkau.
Awalnya Fumiya merasa terganggu dengan suara-suara dari pengunjung warnet lainnya. Namun, karena sudah lama, akhirnya FUmiya pun terbiasa dengan suara-suara tersebut dan mulai tidak terganggu tidurnya.
Untuk bisa tinggal di bilik warnet tersebut, Fumiya memilih paket diskon bulanan, dengan harga 1.920 yen (Rp 208.274) atau USD 25 perhari atau USD 750 per bulan. Harga tersebut sangat lebih murah dibanding menyewa satu apartemen.
Fumiya saat ini bekerja sebagai satpam berpenghasilan 230.000 yen (Rp 24.949.531) atau USD 2.900 per bulan. Jika menyewa apartemen ia harus membayar 1 juta yen (Rp 108.476.225) atau USD 13.000. Jumlah tersebut dapat dikumpulkannya sekitar lima tahun bekerja.
Memang sangat memprihatinkan, namun bagi Fumiya bilik warnet ini sudah cukup untuk tempat tidurnya tanpa harus melipat kakinya. Ia juga tidak perlu membayar uang keamanan. Meskipun setiap tidur ia harus menutup wajahnya dengan menggunakan kain hitam agar tidak terkena cahaya dari layar yang terus menyala, Fumiya tetap merasa nyaman saat tidur di warnet.
Apalagi warnet di Jepang sudah sangat berkembang, dengan menyediakan air minum gratis sepuasnya dan juga ada selimut serta bantal untuk orang-orang yang ingin menginap di warnet.
0 comments:
Post a Comment